Pada tahun 1980 Indosat
menjadi Badan Usaha
Milik Negara dan dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. Pada akhir
tahun 2008 saham pemerintah
Indonesia tinggal 14,3 persen saja, dan sebanyak 65 persen dikuasai oleh QTel.
Karena sebagian
besar kepemilikan Indosat dikuasai oleh pemodal asing QTel (Pemerintah Qatar), maka berdasarkan
Peraturan Presiden Nomor 111 Tahun 2007 penyelenggaraan jaringan telekomunikasi
untuk jaringan bergerak baik seluler maupun satelit, kepemilikan modal asing
dibatasi 65 persen. Sementara untuk jaringan tetap berbasis kabel maupun
berbasis radio, dengan teknologi circuit switched atau packet switched, modal
asing dibatasi maksimal 49 persen. Pada tahun 2008 Dirjen Postel
Depkominfo Basuki Yusuf Iskandar menegaskan bahwa Indosat diwajibkan melepas
lisensi telepon tetap miliknya (fixedline dan wirelessline) jika Qatar Telecom
(Qtel) berkeras menambah sahamnya melebihi 49%. Hingga bulan Maret 2011
Indosat belum melepas StarOne, sementara Telkom menyatakan tertarik untuk
mengakusisi StarOne yang
memiliki ijin untuk telepon tetap, SLJJ, dan SLI ini.
Jelaskan Perubahab
Terhadap Strategi dan Taktis pada Perusahaan Strategi perusahaan:
- Membentuk suatu system informasi yang terstruktur, agar tidak terjadi kesalahan dalam komunikasi. Misalnya, dengan membuat papan pengumungan atau pengumuman melalui loudspeaker.
- Buat komunikasi dua arah antara atasan dan bawahan menjadi lancer dan harmonis, misalnya dengan membuat rapat rutin, karena dengan komunikasi yang dua arah dan intens akan mengurangi masalah di lapangan
- Beri pelatihan dalam hal komunikasi kepada atasan dan karyawan, pelatihan akan memberikan pengetahuan dan ilmu baru bagi setiap individu dalam organisasi dan meminimalkan masalah dalam hal komunikasi PT.indosat.
Taktik pada Perusahaan
dengan Menggunakan Teknik sebagai berikut :
1. Teknik
Gantt chart and Gantt Milestone chart
Teknik
ini diperkenalkan oleh Henry L. Gantt. Pada dasarnya pembuatan jadwal dilakukan
dengan dua sumbu, yaitu sumbu horizontal untuk menggambarkan kurun waktu dan
sumbu vertical untuk menggambarkan jenis kegiatan dan pelaksanaan.
Langkah-langkah penyusunan Gantt chart adalah :
- Menentukan tingkat kerincian kegiatan yang akan dimasukkan pada bagan.
- Mengidentifikasi urutan-urutan logis (dapat juga secara kronologis) kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan.
- Memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk penyelesaian masing-masing kegiatan.
- Membuat konsep penjadwalan pada bagan.
- Mendiskusikan konsep tersebut dengan orang-orang yang akan terlibat dalam pelaksanaan masing-masing kegiatan.
- Membuat bagan akhir yang lebih realistis dan telah disepakati oleh semua orang yang terlibat.
- Melakukan revisi dan koreksi apabila perlu.
Kelebihan teknik ini
adalah bahwa rencana ini dapat dibuat secara sederhana, mudah menghitung waktu
dan mencantumkan dalam bagan, mudah dibaca, dan dapat langsung dipakai untuk
pemantauan kegiatan. Sedangkan kekurangan teknik ini adalah bahwa cara ini
terlalu sederhana jika proyeknya dianggap besar, perkiraan pencapaian kegiatan
sulit dilihat, kegiatan-kegitannya sulit digambarkan, indicator-indikator pada
kegiatan yang kritis sulit diketahui, hubungan antara kegiatan tidak terlihat,
sulit mengecek ketepatan pelaksanaannya, tidak mencerminkan distribbusi beban
dan biaya kegiatan, dan sulit diubah jika terjadi perkembangan-perkembangan
baru.
Teknik Gantt Milestone
chart adalah penjadwalan yang merupakan perbaikan dari Gantt chart, yaitu
dengan menambahkan kejadian penting atau tonggak ukuran (Milestone). Penambahan
itu adalah adanya kegiatan awal, kegiatan antara, dan kegiatan akhir.
Kelebihannya kegiatan kritis dapat diperllihatkan.
2. Teknik
PERT and NWP
PERT
(Program Evaluation and Review Technique) adalah teknik perencanaan yang
dikembangkan oleh Booz, Allen, dan Hamilton pada tahun 1958. Dalam teknik ini
ada tiga hal penting yang mendasarinya, yaitu Perencanaan, Pengorganisasian,
dan Pengendalian. NWP (Network Planning) adalah hasil dari pengembangan PERT.
Kelebihan dari NWP adalah memasukkan unsur keterangan kapan suatu kegiatan
dimulai dan berakhir.
3. Teknik
PKT, PIP, dan APP
Teknik
PKT (Pola Kerja Terpadu) adalah teknik pemecahan masalah yang dilanjutkan
dengan lankah perencanaan kerja secara komprehensif yang dapat memberikan
kepastian kegiatan dan tanggung jawab, baik secara individual maupun kelompok
dalam pelaksaan suatu kegiatan. Proses analisisnya terdiri dari empat tahap,
yaitu tahap penentuan masalah, tahap pengembangan dan penetapan sasaran, tahap
pengembangan dan pemilihan alterbatif, serta tahap penyusunan rencana kerja
terinci serta paket kerjanya.
Teknik PIP
(Performance Improvement Planning) adalah teknik perencanaan guna menentukan
strategi serta langkah-langkah kegiatan yang terkoordinasi untuk mencapai
tujuan perusahaan melalui analisis terhadap kekuatan-kekuatan pendorong dan penghambat
kinerja perusahaan.
Teknik APP (Analisis Persoalan Potensial) adalah teknik yang digunakan untuk mengamankan rencana atau program yang telah disusun sedemikian rupa.
0 komentar:
Posting Komentar