Rivan Arief's

Mahasiswa Gunadarma

Kasus Delegasi Wewenang PT Selamat Sempurna Tbk.

Leave a Comment
 
      Perusahaan ini bergerak di bidang manufaktur, yaitu memproduksi filter, radiator, oil cooler, condenser, brake pipe, fuel pipe, fuel tank, exhaust system, dan press part.
Berdasarkan keterangan yang didapat dari website resminya, PT Selamat Sempurna Tbk mengungkapkan mengenai profil perusahaannya yaitu:
      PT Selamat Sempurna Tbk. (“Perseroan”) didirikan di Indonesia pada tanggal 19 Januari 1976. Pada tahun 1994, Perseroan mengakuisisi PT Andhi Chandra Automotive Products (ACAP). Selanjutnya pada tahun 1995, Perseroan juga melakukan kegiatan investasi pada PT Panata Jaya Mandiri, suatu perusahaan patungan (joint venture) bersama Donaldson Company Inc, USA. Pada tahun 1996, Perseroan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya (sekarang Bursa Efek Indonesia) agar publik dapat ikut berpartisipasi memiliki saham Perseroan tersebut.
     Pada tahun 2000, Perseroan memperoleh pernyataan efektif dari BAPEPAM untuk melakukan penawaran umum obligasi dengan jumlah nominal Rp. 100 Milyar, yang telah dicatatkan di Bursa Efek Surabaya pada tanggal 31 Juli 2000 dan obligasi tersebut telah memperoleh peringkat “id A” (stable outlook) berdasarkan hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Pada tahun 2000, ACAP melakukan penawaran perdana sebagian sahamnya kepada masyarakat melalui Bursa Efek Jakarta. Untuk terus mendukung rencana pengembangan Perseroan, maka pada akhir tahun 2000 Perseroan telah mendirikan dan meresmikan Training Center, sebuah fasilitas pengembangan sumber daya manusia untuk mencetak tenaga teknis dan manajemen yang handal.
Pada tahun 2001, Perseroan mulai mengoperasikan fasilitas produksi baru untuk produk filter di Curug, Tangerang. Pada tahun 2004, Perseroan memperluas gudang penyimpanan yang baru mejadi seluas 10.000 m2 di daerah Tangerang.
     Pada tahun 2005, Perseroan telah melunasi seluruh hutang obligasinya, dimana sebelum pelunasan hutang obligasi tersebut, yaitu pada bulan April 2005, Pefindo, telah meningkatkan peringkat efek obligasi Perseroan tersebut dari “id A” menjadi “id A+”.
     Pada tahun 2005 Perseroan melakukan kegiatan investasi dengan mengambil bagian atas modal ditempatkan dalam pendirian PT International Steel Indonesia, suatu perusahaan patungan (joint venture) bersama Daewoo International Corporation, Korea yang bergerak dalam bidang pemrosesan besi baja.
Pada tahun 2006, sebagai bagian dari upaya yang berkesinambungan dan dalam rangka meningkatkan nilai bagi para pemegang saham, Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan dan ACAP memutuskan untuk menggabungkan ACAP dan Perseroan dalam satu perusahaan yaitu PT Selamat Sempurna Tbk (Perusahaan Hasil Penggabungan).
     Pada tahun 2009, berdasarkan Perjanjian Pembelian Saham POSCO (Korea), pihak ketiga, membeli 65% dari modal disetor dan ditempatkan dari para pemegang saham ISI, termasuk pemilikan saham Perusahaan di ISI sebesar 25%, sehingga komposisi pemegang saham ISI yang baru menjadi POSCO, Daewoo International Corporation dan Perseroan. Selanjutnya ISI berganti nama menjadi PT POSCO Indonesia Jakarta Processing Centre.
Pada tahun 2010, Perseroan menerbitkan Obligasi Selamat Sempurna II Tahun 2010 dengan tingkat bunga tetap yang memperoleh peringkat “id AA-” dari Pefindo. Obilgasi ituterdiri dari:
  1. Seri A dengan tingkat bunga tetap 8,9% dan tanggal jatuh tempo 13 Juli 2011.
  2. Seri B dengan tingkat bunga tetap 10,3% dan tanggal jatuh tempo 8 Juli 2013.
  3. Seri C dengan tingkat bunga tetap 10,8% dan tanggal jatuh tempo 8 Juli 2015.
      Total nilai nominal ketiga obligasi tersebut adalah Rp 240 miliar, di mana nilai nominal masing-masing seri sebesar Rp 80 miliar. Dana hasil penawaran umum obligasi digunakan untuk membayar hutang bank dan sebagai modal kerja untuk pembelian bahan baku, bahan penolong, dan barang jadi.
Pada Juli 2011, Perseroan telah melunasi Obligasi Selamat Sempurna II Tahun 2010 dengan tingkat bunga tetap – Seri A, di mana sebelum pelunasan hutang obligasi tersebut, yaitu pada bulan April 2011, obligasi Perseroan memperoleh peringkat “id AA-” dari Pefindo.
     Pada bulan Januari 2012, Perseroan menandatangani perjanjian kerjasama dengan Tokyo Radiator MFG. Co., Ltd., (Tokyo Radiator), untuk membentuk PT Tokyo Radiator Selamat Sempurna (TRSS). TRSS bergerak dalam bidang industri radiator dan produk terkait dan berdomisili di Tangerang, Indonesia. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2012, Perusahaan memiliki penyertaan saham pada TRSS sebesar Rp 5.676.000.000 atau 33% dari saham TRSS.
     Pada Mei 2012, Perseroan menandatangani Perjanjian Pemesanan Saham sehubungan dengan transaksi penyertaan saham di PT Hydraxle Perkasa (HP), pihak berelasi dan berada dibawah pengendalian yang sama dengan Perusahaan, sejumlah 722.588.000 saham atau yang merupakan 49 % dari modal ditempatkan dan disetor HP, dengan nilai perolehan sejumlah Rp113.132.316.000. Berdasarkan perjanjian tersebut, Perseroan juga memiliki hak opsi untuk menambah penyertaan saham di HP sejumlah 60.000.000 saham melalui penerbitan saham baru oleh HP, dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 157 (“Hak Opsi”), atau sebesar Rp9.420.000.000 sehingga penyertaansaham Perseroan di HP akan menjadi 51% dari modal ditempatkan dan disetor HP setelah pelaksanaan hak opsi tersebut oleh Perusahaan. Jangka waktu pelaksanaan Hak Opsi tersebut adalah 8 (delapan) bulan, yaitu sejak tanggal Perjanjian Penyertaan Saham (1 Mei 2012) hingga tanggal 31 Desember 2012. Perseroan telah melaksanakan hak opsi tersebut pada tanggal 1 Agustus 2012.
     Pada November 2012, berdasarkan Keputusan Sirkuler Pemegang Saham POSCO-IJPC, para pemegang saham menyetujui, antara lain, untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor POSCO-IJPC sebesar US$ 15.497.976 sesuai dengan persentase kepemilikan saham dari masing-masing pemegang saham, dimana proporsi peningkatan penyertaan saham Perseroan pada POSCO – IJPC adalah sebesar US$ 2.324.696.
    Pada perusahaan ini terdapat sebuah manajemen yang menunjang visi dan misi perusahaan tersebut, hal ini ditandai dengan adanya struktur organisasi pada perusahaan tersebut.
Dimana terdapat seorang Direksi yang berperan sebagai pimpinan perusahaan (Manajemen Puncak), dan membawahi beberapa divisi (Manajemen Menengah).
Pada Manajemen Menengah (masing-masing divisi), memiliki tugas, wewenang dan kewajiban masing-masing sesuai dengan fungsinya dalam menghidupkan perusahaan. Dan pada masing-masing divisi tentunya ada keterkaitan antara satu dengan yang lainnya.
  1. Divisi Radiator (Thermal System Division)Pada divisi ini dikhususkan untuk mempoduksi radiator seperti pada mobil, motor, maupun mesin-mesin khusus untuk produksi. Tujuannya jelas, yaitu untuk menyuplai barang jadi berupa Radiator yang nantinya akan diteruskan kepada para customernya.
  2. Divisi Filter (Filtration Division)Untuk Divisi Filter, diarahkan pada produksi peralatan untuk filter, baik itu filter udara maupun air. Dengan sistem alur produksi yang bertahap, maka setiap proses produksi yang berjalan akan menghasilkan filter yang berkualitas tentunya. Dan pada divisi filter ini memiliki tujuan yang hampir sama dengan Divisi Radiator, selain itu juga berhadapan langsung dengan customer satisfaction akan hasil dari barang jadinya, yaitu filter.
  3. Divisi Penjualan & Pemasaran (Sales & Marketing Division)Pada setiap perusahaan, sangat diwajibkan untuk memiliki divisi ini, hal itu dikarenakan barang yang sudah diproduksi harus dijual agar mendapatkan keuntungan bagi perusahaan. Nah proses penjualan ini membutuhkan tim sales dan marketing untuk mencari pelanggan/customer yang berminat. Selain itu pada divisi ini juga memungkinkan terjadi proses negosiasi dengan pelanggan/customer.
  4. Divisi Keuangan, Akuntansi & Administrasi (Finance, Acounting & Administration Division)Manajemen keuangan baik itu pemasukan maupun pengeluaran sangatlah berarti pada divisi ini. Pada divisi ini terjadi proses rekam jejak terhadap keuangan perusahaan, yang artinya setiap kegiatan yang melibatkan keuangan perusahaan, maka akan melibatkan divisi ini. Sehingga pengaturan barang masuk dan keluar harus memiliki perizinan dan form/bukti, agar mudah dilacak.
  5. Divisi Sumber Daya Manusia (Human Resource Division)Divisi ini memiliki peran penting dalam memegang sumber daya manusia yang bekerja, sudah bekerja, maupun setelah bekerja pada perusahaan tersebut. Hal ini dikarenakan wewenangnya sebagai penetapan langsung aturan-aturan dan atribut pada perusahaan, sehingga sangat dimungkinkan setiap karyawan yang berada langsung dibawah manajemen lini langsung terhubung dengan divisi ini. Selain itu divisi ini bertanggung jawab penuh pada ketertiban dan upah karyawan-karyawan tersebut.
  6. Divisi Teknik dan Pengembangan Produk (Technique & Product Development Division)Agar barang produksi dapat bersaing dengan pasar, maka akan dibutuhkan perbaruan dan peningkatan pada barang produksi yang selanjutnya, untuk itu divisi inilah yang memegang peran tersebut. Peningkatan kualitas dan efisiensi selama proses produksipun menjadi bagian dari divisi ini.
Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar